Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Gupak Pulute, Ora Mangan Nangkane

Al h amdulillâh, wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillah… Kalau diterjemahkan secara harfiah, pepatah jawa di atas artinya: terkena getahnya (pulut) tidak makan nangkanya. Pada masa nangka belum dijual di supermarket dalam kemasan “siap makan”, jika kita ingin makan nangka maka harus berjuang dulu. Membuka buahnya yang besar, kemudian melepas isi yang dapat kita makan. Kita tidak akan pernah makan nangka tanpa “gupak pulut”nya dulu. Adapun membersihkan “pulut” (getah) harus pakai minyak kelapa, kemudian dibilas pakai sabun. Adapun secara luas, pepatah Jawa ini ingin menunjukkan sebuah peristiwa atau kiasan yang menggambarkan akan kesialan seseorang, karena ia  tidak menikmati hasil pekerjaannya, tetapi justru menerima resiko buruknya. Dalam konteks keagamaan, contoh manusia tersebut dalam pepatah di atas banyak. Mengenai masalah puasa misalnya, Rasulullah  shallallahu’alaihiwasallam menerangkan, “رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ” “Betapa banyak or